The Hunger Games Mockingjay Pin

Translate

0

STROKE

Posted by Unknown on 20.07 in , , , , , ,
  1. DEFINISI
Stroke atau  gangguan peredaran darah otak (GPDO) merupakan penyakit neurologis yang sering dijumpai dan harus ditangani secara cepat dan tepat. Stroke merupakan kelainan fungsi otak yang timbul mendadak yang disebabkan karena terjadinya gangguan peredaran darah otak dan bisa terjadi pada siapa saja dan kapan saja. 
Stroke menurut WHO adalah adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak vokal (global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler (Hendro Susilo, 2000).
Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak ( Smeltzer and Bare 2002).

b.   ETIOLOGI
A.    Trombosis serebral
Trombosis ini terjadi pada pembuluh darah yang mengalami oklusi sehingga menyebabkan iskhemi jaringan otak yang dapat menimbulkan oedema dan kongesti disekitarnya. Trombosis biasanya terjadi pada orang tua yang sedang tidur atau bangun tidur. Hal ini dapat terjadi karena penurunan aktivitas simpatis dan penurunan tekanan darah yang dapat iskhemi serebral. Tanda dan gejala neurologis sering kali memburuk pada 48 jam setelah trombosis.
            Beberapa keadaan dibawah ini dapat menyebabkan trombosis otak :
·         Aterosklerosis
Atelosklerosis adalah mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan atau elastisitas pembuluh darah. Manifestasi klinis aterosklerosis bermacam-macam
·         Hiperkoagulasi pada polistemia
Darah bertambah kental, peningkatan viskositas/hematokrit meningkat dapat melambatkan aliran darah serebri.
·         Arteritris (radang pada arteri)

B.     Emboli
Emboli serebri merupakan penyumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah, lemak, dan udara. Pada umumnya emboli berasal dari trombus di jantung yang terlepas dan menyumbat sistem arteri serebri. Emboli tersebut berlangsung cepat dan gejala timbul kurang dari 10-30 detik

C.    Hemoragik
Perdarahan intrakranial atau intraserebal termasuk perdarahan dalam ruang subaraknoid atau kedalam jaringan otak sendiri. Perdarahan ini dapat terjadi karena ateroklerosis dan hipertensi akibat pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan perembasan darah kedalam parenkim otak yang dapat menyebabkan penekanan, penggeseran, dan pemisahan jaringan otak yang berdekatan sehingga otak akan membengkak, jaringan otak tertekan, sehingga terjadi infark otak, edema, dan mungkin herniasi otak.

D.    Hipoksia umum
Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia umum adalah :
·         Hipertensi yang parah
·         Henti jantung paruh
·         Curah jantung turun akibat aritmia

E.     Hipoksia setempat
Beberapa penyebab yang berhubungan dengan hipoksia setempat adalah :
·         Spasme arteri serebal, yang disertai perdarahan subaraknoid
·         Vasokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migren

c.    FAKTOR RESIKO STROKE
Beberapa faktor penyebab stroke antara lain :
1.      Hipertensi, merupakan faktor resiko utama. Pengendalian hipertensi adalah kunci untuk mencegah stroke.
2.      Penyakit kardiovaskuler embolisme serebal berasal dari jantung
a.       Penyakit arteri koronaria
b.      Gagal jantung kongestif
c.       Hipertrofi ventrikel kiri
d.      Abnormalitas irama (khususnya fibrasi atrium)
3.      Kolesterol tinggi
4.      Obesitas
5.      Peningkatan hematrokit meningkatkan risiko infark serebal
6.      Diabetes, terkait dengan arterogenesis terakselerasi
7.      Kontrasepsi oral(khusunya dengan hipertensi, merokok, dan kadar etrogen tinggi)
8.      Merokok
9.      Penyalahgunaan obat (khususnya kokain)
10.  Konsumsi alcohol

d.PATOFISIOLOGi dan PATHWAY (terlampir)
f.         KLASIFIKASI
1.      Stroke Hemoragik
Merupakan perdarahan serebal dan mung kin perdarahan subaraknoid. Disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada area otak tertentu. Biasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa juga terjadi pada saat istirahat. Kesadaran klien umumnya menurun, perdarah otak dibagi 2, yaitu :
a.    Perdarahan Intraserebri (PIS)
Merupakan pecahnya pembuluh darah (mikroaneurisma) terutama karena hipertensi menyebabkan darah masuk ke dalam jaringan otak, membentuk masa yang menekan jaringan otak dan menimbulkan edema otak. Peningkatan TIK yang terjadi cepat, dapat mengakibatkan kematian mendadak karena herniasi otak. Perdarahan intraserebal yang disebabkan karena hipertensi sering dijumpai di daerah putamen, talamus, pons, serebelum.

b.   Perdarahan subaraknoid (PSA)
Perdarahan ini berasal dari pecahnya aneurisma berry atau AVM. Aneurisma yang pecah ini berasal dari pembuluh darah sirkulasi Willisi dan cabang-cabangnya yang terdapat diluar parenkim otak. Pecahnya arteri dan keluarnya keruang subaraknoid menyebabkan TIK meningkat mendadak, meregangnya struktur peka nyeri dan vasospasme pembuluh darah serebri. Vasospasme ini sering kali terjadi 3-5 hari setelah timbulnya perdarahan, mencapai puncaknya hari ke-5 sampai hari ke-9 dan dapat menghilang setelah minggu ke-2 sampai minggu ke-5. Vasospasme ini dapat mengakibatkan disfungsi otak global (nyeri kepala, penurunan kesadaran) maupun fokal (hemiparese, gangguan hemisensorik, afasia, dan lain-lain)

Gejala
PIS
PSA
Timbulnya
Dalam 1 jam
1-2 menit
Nyeri Kepala
Hebat
Sangat hebat
Kesadaran
Menurun
Menurun sederhana
Kejang
Umum
Sering fokal
Tanda Rangsangan Meninggal
+/-
+++
Hemiparese
++
+/-
Gangguan saraf otak
+
+++

2.      Stroke Nonhemoragik
Dapat berupa iskemia atau emboli dan trombosis serabral, biasanya terjadi saat setelah lama istirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. Tidak terjadi perdarahan namun terjadi iskhemia yang menimbulkan hipoksia dan selanjutnya dapat timbul edema sekunder kesadaran umumnya baik

Gejala (Anamnesa)
Stroke Non-hemoragik
Stroke Hemoragik
Awitan (onset)
Sub-akut kurang
Sangat akut dan mendadak
Waktu (saat terjadi Awitan)
Mendadak
Saat aktivitas
Peringatan
Bangun pagi/istirahat
-
Nyeri kepala
+50% TIA
+++
Kejang
+/-
+
Muntah
-
+
Kesadaran menurun
-
Kadang sedikit
+++
Kaku kuduk
-
++
Tanda kornig
-
+
Edema pupil
-
+
Perdarahan retina
-
+
Bradikardia
Hari ke-4
Sejak Awal
Penyakit lain
Tanda adanya aterosklerosis di retina, koroner, perifer. Emboli pada kelainan katup, fibrilasi, bising karotis
Hampir selalu hipertensi, aterosklerosis, penyakit jatung hemolisis (HHD)
Pemeriksaan darah pada LP
-
+
Rontgen
+
Kemungkinan pergeseran glandula pineal
Angiografi
Oklusi, stenosis
Aneurisma, AVM, massa intrahemister/vasospasme
CT Scan
Densitas berkurang (lesi hipodensi)
Massa intrakarnial densitas bertambah (lesi hiperdensi)
Oftalmoskop
Fenomena silang
Perdarahan retina atau korpus vitreum
Lumbal fungsi
-          Tekanan
-          Warna
-          Eritrosit

Normal
Jernih
<250/mm3

Meningkat
Merah
>1000/mm3
Arteriografi
Oklusi
Ada pergeseran
EEG
Di tengah
Bergeser di bagian tengah

Klasifikasi stroke dibedakan menurut perjalan penyakit atau stadiumnya:
1.      TIA. Gangguan neurologis lokal yang terjadiselama beberapa menit sampai beberapa jam saja. Gejala yang timbul akan hilang dengan spontan dan sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam
2.      Stroke involusi. Stroke yang terjadi masih terus berkembang, gangguan neurologis terlihat semakin berat dan semakin bertambah buruk. Proses dapat berjalan 24 jam atau beberapa hari.
3.      Stroke komplet. Gangguan neurologis yang timbul sudah menetap atau permanen. Sesuai dengan istilahnya stroke komplet dapat diawali oleh serangan TIA yag berulang.

g.    GEJALA KLINIS
Gejala klinis yang timbul tergantung dari jenis stroke.
1.      Gejala klinis pada syok hemoragik berupa:
a.       Defisit neurologis mendadak, didahului gejala prodromal yang terjadi pada saat istirahat atau bangun pagi
b.      Kadang tidak terjadi penurunan kesadaran
c.       Terjadi terutama pada usia >50tahun
d.      Gejala neurologis yang timbul bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasinya

2.      Gejala klinis pada stroke akut berupa:
a.       Kelumpuhan wajah atau anggota badan (biasanya hemiparesis) yang timbul mendadak
b.      Gangguan sensibilitas pada satu anggota badan (gangguan hemisensorik)
c.       Perubahan mendadak pada status mental (konfusi, delirium, letargi, stupor atau koma)
d.      Afasia (tidak lancar atau tidak dapat berbicara)
e.       Disartria (bicara pelo atau cadel)
f.       Ataksia (tungkai atau anggota badan tidak tepat pada sasaran)
g.      Vertigo (mual dan muntah atau nyeri kepala)

h.   KOMPLIKASI
1.      Gangguan otak yang berat

2.      Kematian bila tidak dapat mengontrol respons pernapasan atau kardiovaskuler

Copyright © 2009 go go fifirlili All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.